Selasa, 09 Agustus 2011

Syukur terhadap Nikmat Allah


Syukur adalah tanda orang beriman. Bersyukur berarti mengakui kebesaran Allah SWT. Oleh karena itulah rasa bersyukur tersebut erat kaitannya dengan keberadaan hamba dengan Sang Pencipta Allah SWT. Orang yang mengerti makna syukur tidak lain adalah orang yang memahamia arti hidup.
Mengapa rasa syukur ini sebagai tanda orang beriman. Berbagai ayat Al Quran menyebutkan ada hubungan yang erat syukur nikmat ini dengan hubungan ruhaniyah dengan Ilahi Rabbi.
Fundasi syukur tentu saja menyelami apa yang telah kita miliki dalam bentuk jasad dan jiwa. Jasad yang sempurna, jasad yang memiliki instrumen indra sangat sempurna ini menunjukkan betapa kasih sayang-Nya kepada kita tidak akan terbalas.
Memanfaatkan seluruh instrumen indrawi ini untuk tidak lain adalah rasa syukur terhadap karunia ini. Pernahkah kita bersyukur tatkala tangan mengetik di atas tuts komputer, dan mata memandang layar komputer? Pernahkah bergumam dengan rasa Syukur ketika mata ini memahami keindahan warna yang ada dalam layar komputer? Pernahkah kita menysukuri nikmat dari Sang Maha Pencipta ini saat mengetik benak kita berfikir dan menggerakkan seluruh instrumen indrawi.
Oleh sebab itulah dalam Surat Ali Imran 190 dijelaskan bahwa seluruh penciptaan langit dan bumi, siang dan malam serta apa yang ada didalamnya - termasuk manusia dengan segala daya nya - menjadi ajang untuk melatih kepekaan diri. Al Quran menyebutnya Ulil Albab, manusia tercerahkan yang mengerti kemana arah hidup ini.
Syukur kecil-kecil mulai dari jasad ini kemudian beranjak kepada bentuk abstrak akan bermuara kepada penguatan iman tidak hanya setiap hari tetapi bahkan setiap jam dan setiap detik.
Rasa Syukur kepada Allah atas semua nikmat jasadiyah inilah yang akan mendorong kita untuk produktif membumikan semua perintah Ilahi yang Suci untuk dilaksanakan. Semua perintah itu bukan lagi "perintah" namun bukti kasih sayang-Nya kepada kita.
Jadikanlah Syukur kepada Nikmat Allah ini menjadi langkah harian ketika bangun pagi, ketika beranjak ke kampus atau ke kantor, ketika bertemu anggota keluarga di rumah dan rekan sekantor. Semuanya akan terasa nikmat karena ternyata begitu banyak kenikmatan ini diterima dalam bentuk jasad yang kita bawa tetapi betapa seringnya kita lupa akan hal-hal remeh dan terbiasa dalam hidup kita ini.
Saatnya bangkit untuk menikmati rasa syukur ini sehingga janji Allah, saat kita mensyukuri ini bukannya akan dihentikan, malah Allah janji akan ditambah ! Subhanallah.